Konfigurasi Trunking VLAN, Inter-VLAN-Router on a Stick, Dan Etherchannel.
- VLAN
Virtual LAN (VLAN) membagi satu broadcast domain menjadi beberapa
broadcast
domain, sehingga dalam satu switch bisa saja terdiri dari beberapa
network. Host
yang berbeda VLAN tidak akan tersambung sehingga meningkatkan security jaringan.
VLAN adalah fasilitas yang dimiliki oleh switch manageable, contohnya
cisco. Pada
switch unmanageable, port-port nya hanya dapat digunakan untuk koneksi
ke
network yang sama (satu network) sehingga tidak
mendukung fasilitas VLAN.- Trunking VLAN
Trunking berfungsi melewatkan traffic VLAN dari switch yang berbeda. Antara
switch lantai 1 dan lantai 2 terhubung. PC1, PC2, PC5 dan PC6 masuk
dalam VLAN
10 sedang PC3, PC4, PC5 dan PC6 masuk dalam VLAN
20.- Inter-VLAN-Router on a Stick
Untuk menghubungkan VLAN yang berbeda, dibutuhkan perangkat layer 3 baik
itu router atau switch layer 3. Cara pertama adalah dengan menggunakan
satu
router melalui satu interface. Teknik ini disebut router on a stick.
Kekurangan dari
teknik ini adalah akan terjadi collision domain karena hanya menggunakan
satu
interface.
Ada 2 trunking protocol yang biasa digunakan:
☺ ISL = cisco proprietary, bekerja pada ethernet, token ring dan FDDI,
menambahi tag sebesar 30byte pada frame dan semua traffic VLAN ditag.
☺ IEEE 802.11Q (dot1q) = open standard, hanya bekerja pada ethernet,
menambahi tag sebesar 4byte pada frame.
- Etherchannel
Karena adanya fitur STP, akan ada port yang blocking untuk mencegah
loop.
Etherchannel digunakan untuk membundle beberapa link seolah-olah menjadi
satu link secara logical, sehingga STP harus dimatikan dan tidak ada
port blocking.
Dengan etherchannel maka transfer data lebih cepat dan tidak tergantung
hanya
pada 1 link. Etherchannel dapat dikonfigurasi dengan beberapa mekanisme:
☺ Static Persistence, tanpa menggunakan negotiation protocol.
☺ Dengan menggunakan negotiation protocol:
☺ LACP (Link Aggregation Control Protocol) – open standard IEEE
802.1AD.
☺ PAgP (Port Aggregation Protocol) – cisco proprietary.
Nahh dari penjelasan diatas, dapat kita pahami konfigurasi apa yang akan dibuat.
Langsung saja karena sudah diberikan skema jaringan yang akan konfigurasi, maka selanjutnya yaa kita konfigurasi...
Nah pada gambar topologi diatas yaitu maksudnya sama seperti pada penjelasan sebelumnya
- Untuk konfigurasi yang pertama yaitu SW1 terlebih dahulu 👀
Konfigurasikan seperti gambar diatas.
Konfigurasikan juga pada setiap port yang telah ditentukan vlan nya.
Lalu konfigurasi Etherchannel pada SW1, ikuti seperti konfigurasi diatas.
- Selanjutnya konfigurasi kedua SW2👀
Konfigurasikan seperti gambar diatas.
Konfigurasikan juga pada setiap port yang telah ditentukan vlan nya.
Lalu konfigurasi Etherchannel pada SW2, ikuti seperti konfigurasi diatas.
- Selanjutnya konfigurasi ketiga yaitu SW3👀
Konfigurasikan seperti gambar diatas.
Lalu konfigurasi Etherchannel pada SW3, ikuti seperti konfigurasi diatas.
catatan : pada port 0/1 dan 1/1 yaitu menggunakan channel-group 1 (yaitu dikarenakan portnya mengarah pada SW1) yang pada SW1 tersebut menggunakan channel-group 1.
Lalu konfigurasi Etherchannel pada SW3, ikuti seperti konfigurasi diatas.
catatan: pada Port 3/1 dan 2/1 yaitu menggunakan
channel-group 2 (yaitu dikarenakan portnya mengarah pada SW2) yang pada
SW2 tersebut menggunakan channel-group 2.
catatan : aktifkan seluruh port yang ada pada Router. yaitu port g6/0 dan fa4/0.
Konfigurasikan IP pada port fa4/0.10 seperti gambar diatas.
catatan : gunakan IP sesuai dengan VLAN yang kita buat.
Konfigurasikan IP pada port fa4/0.20 seperti gambar diatas.
catatan : gunakan IP sesuai dengan VLAN yang kita buat.
Langkah selanjutnya lakukan PING ke seluruh client
Nah jika sudah bisa Ping ke seluruh client maka Inter-VLAN-Router on a Stick (Inter-Vlan-Routing) sudah berhasil kita konfigurasikan, tapi jika belum bisa berarti konfigurasi yang kita lakukan masih belum sempurna.
Okeee Sekian Terimakasih....😁😋
good Bang Izin Comot ye...
ReplyDelete